OJK Ingatkan UMKM untuk Akses Kredit Melawan Rentenir
KORPORAT.COM, Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus berupaya meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di masyarakat. Salah satu yang kini menjadi fokus adalah kalangan pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi menyebut sasaran awal yakni membantu UMKM terhindar dari jerat rentenir.
“Kami bersama pemda sudah punya yang namanya Kredit Melawan Rentenir. Ini kesempatan yang bagus untuk mendapatkan pembiayaan bagi UMKM,” ujar dia dalam keterangan tertulis pada Senin (29/1/2024).
Program tersebut telah meluncur sejak Juni 2020 atas hasil kerja sama dengan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD). Program ini menyediakan kredit/pembiayaan dengan proses yang lebih cepat, mudah, dan berbiaya rendah.
Penyandang Disabilitas Berpotensi Dorong Peningkatan Literasi dan Inklusi KeuanganFriderica menyampaikan, pelaku UMKM harus tetap waspada terhadap berbagai penawaran investasi ilegal yang seringkali menawarkan imbal hasil yang tinggi. Belum lagi dengan maraknya penawaran pinjaman online ilegal di ranah digital.
“Kami ingin mendorong pengusaha-pengusaha kerakyatan menjadi pebisnis yang handal melalui kecakapan mengelola keuangan,” tutur dia.
Adapun, salah satu daerah yang mendapat dukungan edukasi dari OJK adalah Tegal. Sekda Kabupaten Tegal, Amir Makhmud menyampaikan apresiasi terhadap upaya yang dilakukan oleh otoritas.
“Saya memandang ini adalah momentum yang tepat untuk membangun ekosistem keuangan inklusi yang tangguh, sembari terus memperkuat edukasi atau informasi kepada pelaku UMKM kita tentang literasi keuangan,” kata dia.
Banyak Entitas Keuangan Ilegal, OJK Makin Gencarkan LiterasiAmir menjelaskan, kesenjangan pada inklusi dan literasi keuangan harus terus ditekan melalui edukasi ke masyarakat dan pelaku usaha.
“Minimal, dari sini kita bisa memahami risiko dan tidak mudah terjebak oleh praktik-praktik yang merugikan, seperti terjebak pinjaman online ilegal dengan bunga melangit,” sebut Amir.
Sebagai upaya untuk mengenalkan infrastruktur literasi dan inklusi keuangan bagi masyarakat di wilayah Kabupaten Tegal, OJK turut menghadirkan Simolek Edutainment, mobil layanan kas keliling PT BPD Jateng dan PT Pegadaian.
Komentar (0)
Login to comment on this news