Airbus Akan Pecat 2.500 Karyawan dari Divisi Jet Tempur dan Antariksa
KORPORAT.COM, Jakarta - Produsen pesawat komersial Airbus mengumumkan rencana pemutusan hubungan kerja (PHK) 2.500 pekerja. Ribuan orang yang akan dipecat ini berasal dari divisi pertahanan dan antariksa.
Kabar PHK muncul setelah perusahaan mulai membuat perubahan organisasi di divisi itu pada tahun lalu.
Dikutip dari Seattle Times, Kamis (17/10/2024), perubahan organisasi dilakukan untuk menghadapi beragam tantangan, seperti rantai pasokan yang terganggu, evolusi taktis, perang cepat, dan peningkatan biaya.
CEO Divisi Pertahanan dan Antariksa Airbus, Mike Schoellhorn, mengatakan perubahan dilakukan agar bisa terus bertahan.
"Oleh karena itu, kondisi ini mengharuskan kami untuk menjadi lebih cepat, lebih ramping, dan lebih kompetitif," kata Schoellhorn.
Sejak tahun lalu, divisi pertahanan dan antariksa telah mengalami kesulitan. Mereka mengalami kerugian sebesar US$511 juta (Rp7,94 triliun) atas pesawat militer A400 M yang bermasalah dan inflasi yang tinggi.
Sementara itu, sektor antariksa Eropa juga terpukul setelah akses ke peluncur roket Soyuz Rusia, hilang dan roket Vega-C gagal setelah lepas landas dari Guyana Prancis pada akhir 2022.
Sekadar informasi, Airbus mengungguli rivalnya, Boeing, sejak lima tahun berturut-turut untuk pemesanan dan pengiriman pesawat. Laba perusahaan itu pun melonjak.
Akan tetapi, ada masalah yang menimpa Airbus, yaitu memenuhi permintaan pesawat komersial. Hingga Juni, perusahaan ini memiliki pesanan yang menumpuk sebanyak 8.585 pesawat komersial.
Komentar (0)
Login to comment on this news