Kontribusi ke Rantai Pasok Masih Kecil, Ini Cara agar UKM Naik Kelas
KORPORAT.COM, Jakarta - Ekonom senior Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Aviliani, berkata ada cara yang bisa dilakukan agar UKM bisa naik kelas.
Dikutip dari Fakta.com, Rabu (23/10/2024), Aviliani berkata cara yang bisa dilakukan adalah melibatkan UKM dalam rantai pasok usaha berskala besar.
Petani Tembakau-Cengkeh Datangi DPR, Minta Cukai Khusus Rokok UMKMDia mengatakan banyak UKM yang bisa jadi bagian supply chain perusahaan. Sebagai contoh, perusahaan farmasi memerlukan bahan-bahan herbal, seperti jahe merah.
Pemerintah, lanjut Aviliani, bisa memberikan insentif kepada perusahaan-perusahaan besar yang melibatkan UKM di rantai pasok.
“Kalau tidak ada insentif, perusahaan besar mungkin lebih memilih impor daripada melibatkan UKM,” kata dia.
Akan tetapi, kontribusi UKM terhadap rantai pasok industri masih rendah, yaitu sekitar 10%. Sebagai perbandingan, Aviliani menyebutkan bahwa di Thailand, kontribusi UKM terhadap rantai pasok mencapai 40%.
“Padahal, UKM menyerap tenaga kerja terbesar, dengan kontribusi 60% terhadap PDB. Sedangkan perusahaan besar hanya menyerap sekitar 1% tenaga kerja,” tutur dia.
Pagu Anggaran 2025 Turun 37,44 Persen, Kemenkop UKM Ajukan Tambahan Rp665 MiliarSementara itu, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Dian Ediana Rae, mengungkapkan UMKM acapkali menghadapi kendala dalam hal pembiayaan.
Akhir-akhir ini, laju pertumbuhan kredit untuk UMKM mengalami perlambatan. Dian menjelaskan bahwa perlambatan ini disebabkan oleh berbagai faktor, Salah satunya soal daya beli.
“Pertumbuhan kredit tersebut dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti kondisi makro ekonomi antara lain tingkat pertumbuhan ekonomi dan daya beli masyarakat,” kata dia.
Komentar (0)
Login to comment on this news