Dyah Roro Esti, Wakil Menteri Termuda di Kabinet Prabowo-Gibran
KORPORAT.COM, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto menunjuk Dyah Roro Esti Widya Putri sebagai wakil menteri perdagangan dalam kabinet 2024-2029. Dyah Roro menjadi perhatian karena wakil menteri termuda dalam Kabinet Merah Putih.
Dikutip dari berbagai sumber, Senin (21/10/2024), Dyah lahir di Jakarta pada 25 Mei 1993. Dia merupakan anak Satya Widya Yudha dan Diah Ambarsari. Satya merupakan seorang politisi Golkar dan pernah menjabat sebagai anggota DPR selama dua periode, yaitu 2009-2014 dan 2014-2019. Sama dengan sang ayah, Dyah pernah menjabat sebagai anggota DPR RI di Komisi VII untuk periode 2019-2024 yang fokus kepada energi, riset, teknologi, dan industri.
Tiga Orang Ini Ditunjuk Prabowo Subianto Sebagai Wakil Menteri Keuangan, Siapa Saja?Dyah memiliki pendidikan yang mentereng. Sebagai contoh, gelar sarjana ekonomi dan sosiologi di Universitas Manchester serta master of science di Imperial College London dengan jurusan Teknologi Lingkungan.
Sebelum terjun ke politik, Dyah bersama sang adik mendirikan Indonesian Energy and Environmental Institute (IE2I), sebuah lembaga yang berfokus pada peningkatan kesadaran publik mengenai dampak perubahan iklim. Ia menjabat sebagai Direktur Eksekutif IE2I selama 2016-2019.
Setelah bergabung dengan Golkar, Dyah memenangkan kursi DPR RI pada Pemilu 2019 mewakili daerah pemilihan Jawa Timur X (Gresik dan Lamongan). Ia juga terlibat aktif di berbagai organisasi energi dan partai politik, termasuk sebagai Wakil Ketua Dewan Pembina Masyarakat EnergiTerbarukan Indonesia (METI) pada 2022.
Tim Pemenangan Prabowo-Gibran Isi Komisaris MIND ID, Ada Eks Menkeu dan Grace NataliePada 2024, Dyah menjadi salah satu pembicara di pertemuan IMF-World Bank di Washington DC dan dianugerahi MKD Awarddari Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD), atas integritasnya sebagai anggota DPR.
Sebagai wamendag, Dyah akan berfokus kepada fokus kepada hubungan dagang internasional, sengketa dagang di WTO, pengembangan industri gim lokal, serta perdagangan digital dan komoditas.
Komentar (0)
Login to comment on this news