Profil Tom Lembong, Mantan Mendag yang Tersandung Kasus Korupsi Impor Gula
KORPORAT.COM, Jakarta – Thomas Trikasih Lembong (Tom Lembong) resmi ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejaksaan Agung dalam kasus dugaan korupsi impor gula di Kementerian Perdagangan (Kemendag) pada Selasa (29/10/2024).
Tom yang merupakan mantan Menteri Perdagangan, ditetapkan sebagai tersangka bersama dengan CS, mantan Direktur Pengembangan Bisnis PT Perusahaan Perdagangan Indonesia.
Tom kini ditahan di Rutan Salemba Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan selama 20 hari ke depan.
Berikut ini adalah profil Tom Lembong, berdasarkan penelusuran Korporat.com dari berbagai sumber, Rabu (30/10/2024).
Tom lahir di Jakarta pada 4 Maret 1971. Dia menghabiskan masa kecilnya di Jerman antara usia 3 hingga 10 tahun.
Sekembalinya ke Indonesia, Tom Lembong menempuh pendidikan di Regina Pacis, Palmerah, Jakarta. Setelah lulus SMA, ia melanjutkan studinya di Harvard University, Amerika Serikat, dan meraih gelar bachelor of arts di bidang arsitektur dan tata kota pada 1994.
Setelah menamatkan pendidikan di Harvard, Tom memulai kariernya di dunia keuangan sebagai anggota divisi ekuitas di Morgan Stanley Singapura pada 1995. Ia kemudian bekerja sebagai bankir investasi di Deutsche Securities Indonesia pada 1999-2000.
Selama periode krisis ekonomi 1998, Tom sempat menjabat sebagai kepala divisi di Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN), lembaga di bawah Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia yang bertugas merestrukturisasi sektor perbankan.
Selain itu, Tom Lembong juga terlibat dalam berbagai peran strategis, termasuk sebagai pendiri Quvat Management, perusahaan ekuitas swasta di Singapura, dan menjabat sebagai presiden komisaris PT Graha Layar Prima Tbk (BlitzMegaplex) pada 2012-2014. Ia juga pernah menjadi penasihat ekonomi Presiden Joko Widodo sejak masa kepemimpinan Jokowi di DKI Jakarta hingga menjadi presiden pada 2014.
Pada 2015-2016, Tom diangkat sebagai menteri perdagangan, dan kemudian dipercaya sebagai kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) hingga 2019. Pada 2024, Tom turut bergabung dalam tim pemenangan calon presiden Anies Baswedan sebagai co-captain Timnas Anies-Muhaimin (AMIN).
Lalu, berapa harta Tom Lembong?
Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) terbaru, diketahui hartanya mencapai Rp101,48 miliar. Kekayaannya mencakup surat berharga senilai Rp94,52 miliar, kas dan setara kas sebesar Rp2,09 miliar, serta harta bergerak lainnya sebesar Rp180,9 juta.
Di sisi lain, ia memiliki utang sebesar Rp86,89 juta. Yang menarik, Tom tercatat tak punya aset berupa tanah/bangunan dan kendaraan.
Komentar (0)
Login to comment on this news